TANJUNG SELOR – Hujan yang mengguyur Bulungan sejak malam hingga pagi kemarin (2/12), membuat beberapa wilayah dilanda banjir dan tanah longsor. Seperti yang terjadi di Desa Metun Sajau (Tanjung Palas Timur), Desa Sekatak Buji (Sekatak) dan Desa Tajung Agung (Tanjung Palas Timur).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulungan Ali Patokah menyampaikan, pasca hujan deras yang terjadi beberapa jam membuat sebagian wilayah Desa Metun Sajau banjir. Debit air naik hingga di atas lulut orang dewasa. Beruntung tidak ada rumah yang ikut terendam.
“Air menutup jalan yang tingginya di atas lutut. Hasil pemeriksaan personel di lapangan tidak ada rumah yang terendam banjir,” ucap Ali Patokah.
Dijelaskan, selain di Desa Metun Sajau, banjir juga terjadi di Desa Sekatak Buji. Tinggi air mencapai 25 centi meter yang membuat ruas jalan tertutup. Dan hasil pantauan hingga pukul 17.00 Wita kemarin debit air sudah turun.
“Aliran sungai Sekatak dari hulu jarak sekira 55 kilometer (km). Cuaca mendung saat ini dan air sudah surut hasil informasi terkahir,” jelasnya.
Ia memprediksi air akan kembali naik di Desa Metun Sajau. Sebab, hulu aliran sungai berada di Batu Tulis, Berau. Dan pantauan aliran sungai di Jembatan Trans Berau-Bulungan begitu deras.
“Informasi aliran suggai deras. Diprediksi akan sampai dini hari. Dan patut diwaspadai ketika hujan deras terjadi di semua wilayah seperti tadi malam (kemarin). Sementara, untuk aliran Sungai Kayan saat ini masih terpantau normal,” bebernya.
Kemudian, dari hasil pengecekan tanah longsor yang terjadi di Jalan Poros Tanjung Selor-Tanah Kuning tepatnya di RT 10 Desa Tanjung Agung, personel BPBD Bulungan melaporkan tanah longsor menimbun ruas jalan. Jaraknya 40 hingga 50 meter. Tidak ada korban akibat kejadian tersebut. Namun, yang patut diwapadai rumah warga yang tak jauh dari lokasi tanah longsor.
“Rumah warga aman, longsor itu menimbun jalan semenisasi sekira 40-50 meter. Korban tidak ada ada. Di sekitar lokasi ada lima rumah warga,” sebutnya.
Saat ini belum dilakukan pembersihan lantaran kontruksi tanah yang labil. Jika hujan deras kembali terjadi dipresiksi longsor akan kembali terjadi. Sehingga, pihaknya telah mengingatkan warga yang berada tak jauh dari lokasi tanah longsor.
“Kontruksi tanah rawan longsor. Diprediksi jika hujan lagi akan longsor lagi. Kita sudah ingatkan warga,” pungkasnya.
Forecaster BMKG Kelas III Tanjung Harapan, Magdalena Sidauruk memperkirakan hujan masih terjadi hingga 3 hari ke depan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir.
“Kondisi ini dikarenakan karena adanya pengaruh fenomen La Nina dan sirkulasi siklonik di sebelah utara Pulau Kalimantan, sehingga adanya pola shearline (belokan angin) menyebabkan terjadinya hujan lebat di wilayah Bulungan,” jelas Magdalena singkat. (akz/*/pij/ana)