TANJUNG SELOR – Pembangunan infrastruktur gedung sekretariat kantor Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) di Tanjung Selor yang sudah dimulai sejak tahun 2014 lalu tercatat sudah ‘menelan’ anggaran sebesar Rp 476 miliar.
Berdasarkan data yang diterima Radar Kaltara dari Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kaltara, dana setiap tahun yang dikucurkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltara selama 10 tahun ini nominalnya cukup besar.
Hanya di tahap awal pada tahun 2014 yang anggarannya tidak sampai Rp 1 miliar. Sedangkan untuk 9 tahun berikutnya, mulai tahun 2015-2023, rata-rata anggarannya di atas Rp 10 miliar. Terakhir di tahun 2023 pembangunan gedung sekretariat ini dianggarkan Rp 95 miliar.
Kepala BKAD Kaltara, Denny Harianto mengatakan, untuk di BKAD, sesuai perencanaan itu setiap tahun itu pasti dipenuhi anggarannya. “Harapan kita, tahun ini harus tuntas,” ujar Denny saat ditemui di Tanjung Selor akhir pekan kemarin.
Dengan melihat perencanaan utama dari pembangunan gedung sekretariat ini, pihaknya hanya tinggal menyesuaikan alokasi anggarannya setiap tahun berapa besarannya. “Tidak ada masalah, kita anggarkan di masing-masing, tapi nanti ketemunya harus selesai. Jadi persentase fisiknya berapa? Keuangannya berapa? Masti ketemu nanti itu,” sebutnya.
Lanjut Denny, pihaknya dari BKAD itu pada prinsipnya jika sudah ditetapkan besaran anggaran suatu kegiatan itu, pasti pihaknya akan mengalokasikan itu sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan. “Seperti tahun ini direncanakan Rp 95 miliar, itu tidak ada masalah. Kita akan alokasikan itu,” tegasnya.
Baca berita selengkapnya di Koran Radar Tarakan atau berlangganan melalui Aplikasi Radar Tarakan yang bisa di download di :