MOMENTUM: Wagub Kaltara, Dr. Yansen TP, M.Si memimpin upacara peringatan hari lahir Pancasila di Tanjung Selor, Kamis (1/6). FOTO: ISTIMEWA

TANJUNG SELOR – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. Yansen TP, M.Si, menyampaikan beberapa hal penting saat memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Tanjung Selor pada Kamis (1/6).

Salah satunya, Yansen menekankan seluruh masyarakat, khususnya di Kaltara harus menyadari bahwa penyatuan keberagaman dalam kebersamaan dan persaudaraan itu hanya mungkin terjadi jika ada rasa saling menghargai dan menghormati satu sama lainnya.

“Termasuk mengakui kesetaraan kita. Karena nilai Pancasila itu merupakan perekat persatuan kita sebagai anak bangsa,” ujar Yansen kepada Radar Kaltara saat ditemui usai upacara hari lahir Pancasila tersebut.

Oleh sebab itu, lanjut Yansen, dengan memperingati hari lahir Pancasila ini, seluruh masyarakat harus bersyukur terhadap nilai-nilai berbangsa dan bernegara, bukan hanya sekadar memperingati secara seremonial begitu saja.

Artinya, Pancasila ini tidak hanya terucapkan dari mulut, tapi betul-betul terekspresikan dalam kehidupan sehari-hari. Utamanya tidak boleh lagi ada yang mempersoalkan mengenai perbedaan dari segala sisi.

Baca Juga :  Ruas Jalan Tanjung Selor-Peso Diusulkan ke Kemen-PUPR

“Kalau bahasa saya, orang yang mempersoalkan perbedaan itu orang yang tidak lulus jadi orang Indonesia. Kenapa? Tegas-tegas penyatuan Indonesia itu dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika. Berbeda-beda tapi tetap satu,” jelasnya.

Bupati Malinau periode 2016-2021 ini mengatakan, pengakuan terhadap perbedaan itu merupakan suatu hal yang nyata. Tapi, tetap hidup dalam satu kesatuan, yaitu Indonesia. Jadi ini yang harus disadari bersama.

Kemudian, jangan mempersoalkan perbedaan agama. Karena agama itu merupakan rahmatullah bagi setiap orang. Oleh sebab itu, hal-hal yang berpotensi bisa mengganggu keharmonisan itu harus disadari untuk disikapi bersama.

“Hal-hal yang sudah final itu sudah tidak usah dipersoalkan lagi, termasuk seperti suku, budaya dan agama. Mari kita hidup sebagai bangsa yang damai. Karena kita yang hari ini menerima warisan dari para pendiri bangsa,” tuturnya.

Baca Juga :  Pemprov Kaltara Hanya Dijatah 108 PPPK

“Sekarang pertanyaan kita, warisan apa yang kita berikan kepada generasi ke depan? Tentu kita harapkan kompleksitas pembangunan yang hari ini luar biasa, itu bisa lebih luar biasa lagi bisa diberikan ke depannya,” sambung Yansen.

Berbicara soal apa yang bisa mendamaikan dan merekatkan suasana ke depan, itu tidak ada yang lain selain Pancasila. Karena pengaplikasian dari Pancasila itu sudah teruji dengan hasil yang luar biasa.

Menurutnya, Pancasila yang membangun kehidupan berbangsa dan bernegara di Tanah Air ini. Dalam hal ini, dirinya tidak berbicara Pancasila fisik, tapi berbicara Pancasila nilai yang harus dilaksanakan sebagai wujud dari sebuah bangsa.