TARAKAN – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Tarakan merayakan Hari Bakti yang ke 114 tahun dengan menggelar kegiatan Jalan sehat pada Minggu (31/7) pagi. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 150 dokter yang berlangsung cukup meriah.
Jalan sehat dimulai dari RSUD dr. Jusuf Serang Kasim dan finish di Kantor wali kota Tarakan. Usai jalan sehat, kegiatan ini dilanjutankan dengan silaturahmi bersama di gedung Wali Kota Tarakan.
Koordinator lapangan Hari Bhakti IDI, dr. Ari Yusnita mengungkapkan, dalam rangka hari Bhakti IDI pihaknya akan melakukan pengobatan gratis serta beberapa giat kesehatan untuk masyarakat.
“Nantinya kami akan melakukan donor darah, pengobatan gratis dan beberapa giat lainnya. Semoga IDI selalu hadir untuk masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Panitia, dr. Jerry, mengaku cukup senang atas antusias anggota sejawatnya dalam merayakan Hari Bhakti IDI. Menurutnya, kegiatan ini merupakan acara perdana dari serangkaian acara IDI khususnya cabang Tarakan.
“Mulai dengan jalan santai selanjutnya akan dirangkai dengan bakti sosial, olahraga dan lainnya. Harapan untuk kegiatan selanjutnya semoga teman-teman yang tergabung dalam IDI Tarakan dapat ikut berpartisipasi semua,”harapnya.
dr. Sigit prastyanto Sp.A, Ketua IDI Cabang Tarakan Spesialis Anak menambahkan, ia cukup senang IDI kembali merayakan HUT Bakti, ia berharap IDI tetap menjadi organisasi profesi yang memiliki kontribusi besar di masyarakat.
“Semoga IDI dapat berkontribusi memberikan yang terbaik untuk masyarakat kota Tarakan. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat berperan dengan stakeholder lain dalam meningkatkan derajat masyarakat kota Tarakan. Pada akhirnya masyarakat kota Tarakan bisa sejahtera sesuai dengan visi dan misi wali kota dan nasional tentang penanggulangan stunting,”katanya.
Ia menambahkan, Wali Kota Tarakan dr. Khairul berharap di usia IDI yang ke 114 tahun dapat membuat dokter-dokter di Indonesia dalam menjalankan peran lebih besar dalam membantu masyarakat.
“Semoga IDI tidak hanya fokus pada pasien di rumah sakit tapi juga pelayanan publik ke masyarakat yang butuh, utamanya stunting. Masalah stunting Ini menjadi perhatian bersama. Di Tarakan angka stunting melampaui angka nasional. Tentu saya berharap seluruh stakeholder bisa berperan dalam penurunan angka stunting terutama IDI,”ujarnya.(adv/ww)