31.7 C
Tarakan
Thursday, October 5, 2023

Tingkatkan Mutu Pendidikan, FKIP UBT Gelar PDS

TARAKAN – Guna meningkatkan mutu pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Borneo Tarakan (UBT) menggelar penelitian melalui kegiatan penugasan dosen  di sekolah (PDS) bertempat di sekolah dasar negeri (SDN) 020 Sebengkok, Tarakan, pada Sabtu (29/9).

Ketua panitia pelaksana Eka, menjelaskan bahwa program PDS ini merupakan hibah yang diberikan Kemenristek Dikti. Dari 200 lebih proposal yang diusulkan dari universitas yang ada di Indonesia, hanya 89 saja yang mendapatkan hibah ini, salah satunya FKIP UBT. Program ini bertujuan untuk meningkatan mutu calon guru melalui penguatan kemitraan denganmitra. 

Program hibah ini diselenggarakan untuk mendukung tujuan dari revitalisasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan  (LPTK) di FKIP UBT.  

Dengan adanya kegiatan ini pihak LPTK dan sekolah mitra dapat memperoleh manfaat, antara lain, tata kelola kelembagaan yang akuntabel dan sistem manajemen modern serta sistem pembelajaran yang berwawasan masa depan.

Eka menerangkan,  UBT sendiri telah mengirim 10 dosen yang brasal dari prodi matematika, bahasa inggris, biologi, PGSD ke sekolah mitra.  Program ini dilaksanakan dengan kerja sama antara pihak sekolah mitra antara lain SDN 037 Tarakan, SDN 020 Tarakan, SMPN 1 Tarakan dan SMA Hang Tuah Tarakan dengan FKIP UBT yang didanai langsung dari hibah Kemenristek Dikti.

“Ke depannya program ini akan dilanjutkan di beberapa sekolah lain,” harap Eka.

Baca Juga :  Aksi Perubahan Pelayanan Pajak Daerah Melalui SIPANDA pada BPKAD KTT

Fadlan selaku Ketua Penjaminan Mutu FKIP UBT yang juga selaku auditor internal pada kegiatan PDS tersebut menjelaskan, kegiatan PDS yakni penugasan dosen di sekolah. Tujuannya ada dua. Pertama,  untuk mengetahui performa  dosen ketika mengajar di sekolah dasar. “Dosen kan selama ini dikenal mengajar hanya di perkuliahan, nah kami mau lihat performa dosen ketika mengajar di sekolah dasar, apakah sesuai yang disampaikan di kelas atau tidak,” katanya. 

Kedua, dosen mengajar di kelas sekolah dasar juga bisa memberi gambaran pada guru kelas bagaimana metode-metode inovatif yang bisa dipakai ketika mengajar.

“Sesuai dengan MoU, pembelajaran kami laksanakan selama delapan kali pertemuan dan ini pertemuan terakhir. setiap pertemuannya menggunakan metode berbeda-beda. Dosen diwajibkan ada hasil penelitian yang didapatkan pada setiap pertemuannya,” katanya.

Kendala yang sering dihadapi adalah terkait, pencocokan  waktu antara pihak sekolah dengan dosen. Kadang dosennya ada waktu, tapi dari pihak sekolah yang berhalangan. Seperti terpotong hari libur dan sebagiannya.

Target yang ingin dicapai khususnya untuk siswa adalah lebih kepada peningkatan hasil belajar, karena berangkat dari permasalahan di Indonesia umumnya dan khususnya Kaltara, pembelajaran lebih monoton, kesulitan, bagaimana caranya agar pembelajaran lebih menyenangkan. 

Baca Juga :  PLN Kalimantan Utara Optimalkan Gasifikasi

Salah satunya dengan pembelajaran berbasis media mainan. Seperti media monopoli, media poster, media baju cerna. Metode pembelajaran yang diterapkan adalah fokus kepada siswa, bukan fokus ke gurunya. “Lebih mengedepankan keaktifan siswa,” katanya. 

 Ia berharap, kegiatan ini berkelanjutan setiap tahunnya.  Melalui kegiatan ini antara dosen dan guru sekolah saling bersinergi, ada kerja sama baik dalam bentuk penelitian, maupun dalam bentuk pemecahan setiap permasalahan dalam pembelajaran siswa.

Senada dengan Fadlan, Muhammad Nordiansyah,S.Pd selaku guru kelas menyampaikan kegiatan ini sangat baik dan menginspirasi bagi guru SD. Apalagi banyak hal baru terkait metode pembelajaran yang diterapkan.  

“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa berkelanjutan,” imbuh Muhammad.

Terpisah Kepala SDN 020 Sebengkok, Tarakan,  Hj. Siti Masitah S.Pd memberi apresiasi kepada panitia pelaksana terkait kegiatan tersebut.  

Siti Masitah  menilai kegiatan PDS, ini sangat positif. Pasalnya, dengan kerja sama seperti ini saling menguntungkan.  

“Guru kami mendapatkan pengalaman baru terkait metode pembelajaran inovatif.  Begitupun dosen yang mengajar mendapat hasil penelitian terkait permasalahan pembelajaran di kelas baik dari respons siswa maupun dari metode dan materi pelajaran yang diterapkan,” katanya . 

Pihaknya sangat mendukung kegiatan tersebut, dan diharapkan bisa  berkelanjutan karena dinilai positif untuk kemajuan pembelajaran di kelas. (adv/app/har)

 

TARAKAN – Guna meningkatkan mutu pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Borneo Tarakan (UBT) menggelar penelitian melalui kegiatan penugasan dosen  di sekolah (PDS) bertempat di sekolah dasar negeri (SDN) 020 Sebengkok, Tarakan, pada Sabtu (29/9).

Ketua panitia pelaksana Eka, menjelaskan bahwa program PDS ini merupakan hibah yang diberikan Kemenristek Dikti. Dari 200 lebih proposal yang diusulkan dari universitas yang ada di Indonesia, hanya 89 saja yang mendapatkan hibah ini, salah satunya FKIP UBT. Program ini bertujuan untuk meningkatan mutu calon guru melalui penguatan kemitraan denganmitra. 

Program hibah ini diselenggarakan untuk mendukung tujuan dari revitalisasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan  (LPTK) di FKIP UBT.  

Dengan adanya kegiatan ini pihak LPTK dan sekolah mitra dapat memperoleh manfaat, antara lain, tata kelola kelembagaan yang akuntabel dan sistem manajemen modern serta sistem pembelajaran yang berwawasan masa depan.

Eka menerangkan,  UBT sendiri telah mengirim 10 dosen yang brasal dari prodi matematika, bahasa inggris, biologi, PGSD ke sekolah mitra.  Program ini dilaksanakan dengan kerja sama antara pihak sekolah mitra antara lain SDN 037 Tarakan, SDN 020 Tarakan, SMPN 1 Tarakan dan SMA Hang Tuah Tarakan dengan FKIP UBT yang didanai langsung dari hibah Kemenristek Dikti.

“Ke depannya program ini akan dilanjutkan di beberapa sekolah lain,” harap Eka.

Baca Juga :  Kabid Humas Polda Kaltara Mengikuti Dialog Publik Secara Daring

Fadlan selaku Ketua Penjaminan Mutu FKIP UBT yang juga selaku auditor internal pada kegiatan PDS tersebut menjelaskan, kegiatan PDS yakni penugasan dosen di sekolah. Tujuannya ada dua. Pertama,  untuk mengetahui performa  dosen ketika mengajar di sekolah dasar. “Dosen kan selama ini dikenal mengajar hanya di perkuliahan, nah kami mau lihat performa dosen ketika mengajar di sekolah dasar, apakah sesuai yang disampaikan di kelas atau tidak,” katanya. 

Kedua, dosen mengajar di kelas sekolah dasar juga bisa memberi gambaran pada guru kelas bagaimana metode-metode inovatif yang bisa dipakai ketika mengajar.

“Sesuai dengan MoU, pembelajaran kami laksanakan selama delapan kali pertemuan dan ini pertemuan terakhir. setiap pertemuannya menggunakan metode berbeda-beda. Dosen diwajibkan ada hasil penelitian yang didapatkan pada setiap pertemuannya,” katanya.

Kendala yang sering dihadapi adalah terkait, pencocokan  waktu antara pihak sekolah dengan dosen. Kadang dosennya ada waktu, tapi dari pihak sekolah yang berhalangan. Seperti terpotong hari libur dan sebagiannya.

Target yang ingin dicapai khususnya untuk siswa adalah lebih kepada peningkatan hasil belajar, karena berangkat dari permasalahan di Indonesia umumnya dan khususnya Kaltara, pembelajaran lebih monoton, kesulitan, bagaimana caranya agar pembelajaran lebih menyenangkan. 

Baca Juga :  Dinilai Serasi, Pasangan Zainal-Yansen Diyakini Menang

Salah satunya dengan pembelajaran berbasis media mainan. Seperti media monopoli, media poster, media baju cerna. Metode pembelajaran yang diterapkan adalah fokus kepada siswa, bukan fokus ke gurunya. “Lebih mengedepankan keaktifan siswa,” katanya. 

 Ia berharap, kegiatan ini berkelanjutan setiap tahunnya.  Melalui kegiatan ini antara dosen dan guru sekolah saling bersinergi, ada kerja sama baik dalam bentuk penelitian, maupun dalam bentuk pemecahan setiap permasalahan dalam pembelajaran siswa.

Senada dengan Fadlan, Muhammad Nordiansyah,S.Pd selaku guru kelas menyampaikan kegiatan ini sangat baik dan menginspirasi bagi guru SD. Apalagi banyak hal baru terkait metode pembelajaran yang diterapkan.  

“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa berkelanjutan,” imbuh Muhammad.

Terpisah Kepala SDN 020 Sebengkok, Tarakan,  Hj. Siti Masitah S.Pd memberi apresiasi kepada panitia pelaksana terkait kegiatan tersebut.  

Siti Masitah  menilai kegiatan PDS, ini sangat positif. Pasalnya, dengan kerja sama seperti ini saling menguntungkan.  

“Guru kami mendapatkan pengalaman baru terkait metode pembelajaran inovatif.  Begitupun dosen yang mengajar mendapat hasil penelitian terkait permasalahan pembelajaran di kelas baik dari respons siswa maupun dari metode dan materi pelajaran yang diterapkan,” katanya . 

Pihaknya sangat mendukung kegiatan tersebut, dan diharapkan bisa  berkelanjutan karena dinilai positif untuk kemajuan pembelajaran di kelas. (adv/app/har)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru