TANJUNG SELOR – Fakultas Pertanian Universitas Borneo Tarakan (UBT) menggelar kegiatan dengan tema ‘Sawit Goes to School’ di SMA Negeri 1 Tanjung Selor, Kamis (16/6).
Dekan Fakultas Pertanian UBT, Abdul Rahim, S.P,. M.Si,. Ph.D mengatakan, kegiatan yang di-support Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) ini digelar dengan tujuan memberikan pemahaman kepada generasi muda tentang potensi usaha kelapa sawit, khususnya di Kalimantan Utara (Kaltara).
“Kita ketahui bersama bahwa kelapa sawit ini banyak memberikan kontribusi, mulai dari penyerapan tenaga kerja, hingga pendapatan daerah dan negara,” ujar Abdul Rahim kepada Radar Tarakan saat ditemui usai kegiatan.
Di sisi lain, kelapa sawit juga memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan sebagai sektor hilirisasi, seperti menjadi sabun dan lain sebagainya.
Artinya, ada peluang lain di luar dari berkebun, karena dari sisi industrinya juga bisa dikembangkan.
“Selain itu, kita juga mengedukasi dan menyampaikan pesan kepada generasi muda bahwa sawit itu baik,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, pihaknya memberikan dorongan bagaimana caranya mengembangkan potensi kelapa sawit yang berkelanjutan, sehingga isu-isu buruk tentang kelapa sawit bisa diminimalisir, karena sawit penting untuk peningkatan perekonomian daerah.
Tak hanya itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), minat bertani para generasi muda cenderung menurun.
Harapannya, dengan adanya kegiatan ini dapat muncul minat generasi muda untuk berkiprah di dunia pertanian, khususnya perkebunan kelapa sawit.
“Tadi sudah disampaikan bahwa usaha kelapa sawit itu menguntungkan dan menjanjikan. Artinya, Kaltara yang punya wilayah yang lumayan luas ini sangat baik untuk kegiatan pengembangan kelapa sawit,” katanya.
Pastinya, kelapa sawit ini sangat menjanjikan untuk masa depan yang lebih cerah.
Harapannya, Kaltara ke depan dapat melahirkan pengusaha muda di bidang perkebunan kelapa sawit yang sukses.
“Jika ini (pengembangan kelapa sawit) terealisasi, tentu akan sangat berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian ke depan. Intinya, sejak dini generasi muda harus bisa menatap peluang masa depan,” pungkasnya. (iwk)